Kamis, 29 April 2010

Big Girls! I am beautiful!

Walks in to the room feels like a big balloon. I said, "Hey girls, you are beautiful!". Diet coke and a pizza please, diet coke I'm on my knees, screaming, "Big girls, you are beautiful!"
Big Girl (You Are Beautiful) - Mika

This is too heartwarming. Shoot. Mika really started my day.

Label: ,

fuckyeahpackaging!

So I decided to do Tumblr walking. My first destination was fuckyeahalay! but never mind that one. So, fuckyeahpackaging! was my second destination and I ended up drooling over some gorgeously creative packaging.

LOL-ed at this one. Nice, really. I'm wondering if there's any front version of this product's packaging...

I love this one. Superb.

I can see government's warning at this one. Awesome! I always hate cigarette, but I think cigarette's ads usually clever and inspiring.


Artist Justin Gignac is an entrepreneurial genius.  He is selling litter off of the street in little plastic bags for $50 each.  So far he has sold 1,200 units, each one signed, dated and numbered. (fuckyeahpackaging!)
Indeed genius! The power of packaging, turns garbage into something decorative.


I found this one uber cute. A toilet paper tube! I'm craving for this one!

IF ONLY the Lays that used to be sold here, in Indonesia, is packaged like this one above! NOT like this one under...

See?? Who's with me!?

Label:

Rabu, 28 April 2010

The Sacred Sign

Stabilo and marker on wood. 2010.

As I promised to my friends in Plurk, here's the sacred NO PARKING sign which I made days ago. LOL. As featured in this post, written in Indonesian.

Label:

Apa kamu? Kelinci? Yakin?

Dulu, gue pernah melihara kelinci. Hewan peliharaan pertama gue, sekaligus juara bertahan rekor hewan terlama yang betah gue jadiin piaraan. Namanya Keli--OH SO DAMN UNCREATIVE--wakakaka, maklum lah ya, namanya aja anak SD labil girang dapet bully object piaraan. Jangankan kepikiran nama secihui Antonio, Speranzone, atau Jose Andreas. Itu aja gue baru tau kelinci gue jantan setelah sekian lama.

Keli tumbuh sehat, seekor kelinci putih gemuk dengan manik mata merah kayak albino. Dia kalem, cool gitu deh, dan nggak pernah bikin pusing. Kelinci teladan idaman semua wanita. Ketika dia gedean, gue cariin dia pasangan, dan muncullah Boni, kelinci betina berwarna cokelat dan bertubuh besar. Semoga pertukaran gender nama antar dua kelinci ini nggak termasuk animal abuse.

Singkat kata, ketika Keli mati, gue nangis histeris dan mbak gue nguburin jasadnya di halaman belakang. Sejak itu, antusiasme yang sama pada hewan peliharaan nggak pernah gue rasakan lagi. Bahkan beberapa kali miara kelinci, nggak juga bikin gue betah. Gue teringat terus Keli yang cool, manis, dan bikin gw seneng ngelus-ngelusnya. Dibandingkan saat ngurus hamster atau ayam, kelinci lebih lucu karena nggak banyak tingkah dan makanannya pun murah. Menurut gue, kelinci adalah pilihan piaraan yang oke.

.......tapi itu cuma sekedar pemikiran lugu nan polos gue, yang berakhir dengan tragisnya pada detik dimana Alin, seorang teman kost gue, memutuskan untuk memelihara seekor kelinci berbulu cokelat bernamaCINCI.

Ketika pertama kali datang, Cinci sangat menggemaskan. Kecil mungil, gitu. Tapi sekali lagi, waktu menunjukkan kekejamannya, Cinci pun tumbuh mengerikan. Ia menjadi seekor kelinci labil, bertubuh super gemuk sampai kandangnya ga sanggup menampung dia lagi. Gue jadi inget, dulu gue sering ngusulin supaya nama Cinci diganti jadi Kardus, karena bulunya cokelat. Atau Rendang, karena dia enak. Yah pokoknya, ia tetap bernama Cinci, tapi bukan Cinci si imut lagi. Mengutip deskripsi Onye pada Tumblrnya, inilah Cinci:

"Jadi ya, di kosan gue ada makhluk paling ajaib. Kakinya aja empat. Autis. Bisa loncat-loncat sambil tremor, agak gila. Pemakan segala —tapi bukan gue. Suka naik sofa, genteng, atau laptop. Bisa lari sprint bolak-balik terus tau-tau loncat ke pangkuan lo. Demen banget nyium bau kaki, alas kaki, daki, ama pantat orang. Kalo laper suka nyakar punggung orang atau gigitin sepatu lo. Pokoknya tukang bikin heboh deh."

Bagaimana? Belum cukupkah gambaran seekor CINCI bagi kalian? Oke, masih ada. Kali ini deskrip oleh Qilla, masih via Tumblr:

"Ini Chinchi, kelinci di kosan Doppio yang hobi makan APAPUN (gw kasih tau ya, dia makanin daki anak-anak yang lagi luluran) dan kelakuannya lebih mirip anjing ketimbang kelinci. Kadang gw berpikir, jangan2 dia reinkarnasi anjing."

Tambahan dari gue, Cinci itu suka PUP sembarangan. Udah bukan hal baru lagi gue ngebuka pintu dan menemukan bulatan-bulatan hitam eksotik berserakan di depan kamar. Atau mendengar jeritan-jeritan mengalahkan Tarzanwati dari seorang temen kost gue, Olive, yang menderita Cinciphobia. Singkatnya, kalau bukan karena masih hormat sama Alin, mungkin kita udah ngejual Cinci ke restoran kelinci di depan kost buat nambahin duit jajan.



Photo courtesy of Qilla. Gila yah, disini Cinci kayak penampakan banget. Nggak heran dia disangka kelinci mistis sama aki-aki tetangga gara-gara jatoh dari genteng (kost gue) ke halaman rumah sebelah yang dijaga aki-aki itu. DAN NGGAK MATI, sodara-sodara! Cinci ini beneran kelinci gaib kali, ya? Dia pernah kekurung di kamar loteng tiga hari, dan masih hidup meski ga ada makanan! Cuma jadi kurusan dan dekil aja. Sekarang sih mendingan, dikasih pita leher plus lonceng biar kalo ni kelinci binal ngabur lagi, gampang ketemunya. Habisan dia suka hiper gitu sih. Hypebunny. Halah, apeu...

Label: ,

DILARANG PARKIR DI DEPAN GERBANG!

Currently listening to: Love Love Love - Epik High.

Gue suka aneh sendiri, kalo ngelewatin tulisan DILARANG PARKIR yang sering terpampang dimana-mana. Entah itu di gerbang, didepan pintu, ditempel di tembok... wherever lah. Gue ngerasa aneh, aja. Nggak tahu kenapa. Rasa aneh yang sama bersaing sengit dengan kalo gue ngelewatin tulisan DILARANG BUANG SAMPAH DISINI KECUALI ANJ*ING (ga guna itu tanda bintang buat nyensor), kenapa ya gue ngerasa kok agak lebay, peringatan seperti itu. Entah karena gue pikir, mau ada tulisan itu atau nggak, toh kalo emang masyarakatnya udah cacat, mau itu tulisan dilukis sama Pablo Picasso atau dipigura dan digantung terbalik pakai tali rapia sekalipun, teteeeup aja ada yang namanya pelanggar hukum yang dengan sangat girang memarkirkan pantatnya didepan gerbang manapun. Oh ya, sangat terbukti itu. Pernah suatu ketika, saat sekeluarga lagi liburan di Marbella, sebuah mobil dengan cantiknya malah parkir PERSIS di bawah tanda dilarang parkir. Epik.

Tapi malam itu, detik itu, ketika rintik-rintik gerimis menyapa tanah merah di bumi dan mood sedang terjun payung gara-gara kaki sakit make sepatu hak wedges seharian, gue dan temen-temen kost (FYI, kost gue disebut Doppio sama anak-anak kost dan beberapa temen kami) yang habis pulang nonton film dalam rangka ulangtahun gue, diuji kesabarannya oleh segerombolan motor yang memblokir jalan masuk gerbang kost gue. CANGGIH BANGET DONG, itu gerbang kost seakan-akan ditempelin tulisan FREE PARKING.

Jadi ceritanya, persis depan kost gue ada tenda Pecel Lele yang rada ilegal gitu deh. Enak sih, enak. Tapi kadang mas-masnya ngajak tawuran saking resenya. Kadang pengunjungnya parkir sembarangan di wilayah kost gue, tapi kalo diklakson, biasanya tau diri dan minggir. Nah ceritanya, temen gue yang lagi jadi pengemudi kehormatan malam itu, nglakson beberapa kali dengan tujuan mulia supaya itu motor-motor budiman minggir sebelum ditabrakin satu-satu. Tapi eng-ing-eng..... nggak ada satupun pengunjung Pecel Lele yang bergerak. Semuanya (yang gue curiga satu rombongan) cuma ngeliatin dan ngeliatin. Seakan-akan mobil temen gue ada ekor kaleng-kalengnya dan tulisan 'just married' menghias di bemper mobil. Karena nggak sabar, gue pun buka pintu, langsung menghadap ke salah satu pengunjung yang duduk paling luar.

Gue: "Mas, motornya dipindahin dong?"
Mas Baju Item Brengsek Dekil: "Eh belagu lo! Biasa aja dongblablablabla---" (gue nggak terlalu inget karena saking shocknya ada phitecanthropus pake baju)
Gue: (dengan kekuatan bulan entah darimana, mendadak terbakar emosi) "Heh biasa aja dong! Lo tuh yang nyolot, anjing!"
MBIBD: (terdiam kayak kaget campur marah, siap ngomong lagi tapi gue nggak ngewaro)
Gue: (sambil nunjuk itu motor-motor dan suara lebih keras) "Yang ngerasa motornya diparkir disini, bisa dipindahin nggak??"

Nggak ada jawaban. Mereka semua cuma ngeliatin gue seakan gue Julia Perez yang datang bagi-bagiin silikon. Disaat ini, si MBIBD terkutuk laknat nista itu kembali tarik suara, menguji kesabaran gue.

MBIBD: "NGGAK ADA YANG MOTORNYA DISINI!"

Putus asa, menyangsikan intelejensia para penyembah Pecel Lele itu yang mungkin nggak ngerti bahasa manusia, akhirnya gue balik badan, ngetokin jendela mobil sampe temen gue buka kaca. Langsung gue komporin temen gue buat nabrakin itu motor satu-satu karena toh nggak ada yang ngaku pemiliknya. Untuk mendukung usul absurd itu, gue ngebuka pager kost lebar-lebar supaya mobil temen gue bisa masuk dengan jalan membelah lautan motor itu secara paksa.

...and guess what? Tiga orang keluar dan langsung mindahin motor mereka. HA! Takut motor lu beneran ditabrak? Jangan khawatir, temen gue juga masih sayang bemper mobil, suer. Tapi ketika gue kembali nutup pintu pager, bisa gue rasain rombongan itu mulai bete dan si MBIBD buduk itu ngeliatin gue dengan kesel. Dengan segenap perasaan, gue acungin jari-tak-sopan ke arah MBIBD itu, bikin dia melototin gue, yang gue bales pelototin balik meski gue lagi jalan masuk ke dalem rumah.

Hebat, malam itu gue ngalamin sendiri yang namanya versus mantan herder penjaga gerbang. Mungkin dia masih kebawa perasaan saat jadi herder kali, ya. Mau maklum juga sulit, sih.

Malam itu, gue akhirnya ngebikin tanda dilarang parkir diatas sebilah tripleks yang digergaji dengan gagah perkasanya oleh Mbak Iis, penjaga kost. Sayangnya, gara-gara nggak nemu warna lain, gue terpaksa bikin itu tanda dilarang parkir pake stabilo PINK. Udah terlanjur girly, gue kasih ilustrasi anjing, kucing sama petugas penangkap hewan liar sekalian. Biar kayak story book. Soalnya ada sempilan tulisan "...kecuali anjing." yang kecil di bawah tulisan DILARANG PARKIR yang besar. Wuahahahah. Bangga banget gue sama itu papan. Asa gimanaaaa gitu. Dengan ini mana berani itu penyembah sekte Pecel Lele parkir sembarangan lagi.

...hope so.

Sekarang, sejak itu tanda dipasang, anak-anak kost dilanda antusiasme berlebihan yang hampir-hampir setaraf kepo, akan setiap gelagat mau parkir yang ditunjukkan pengunjung Pecel Lele. Seorang temen gue, Onye, malah duduk di sofa yang menghadap pintu terbuka dan berteriak girang setiap ada motor yang naga-naganya mau menunjukkan gelagat disklesia alias gak bisa baca tanda dilarang parkir.

"YAK ANDA BERUNTUNG! SELAMAT, ANDA MENJADI ANJING BARU YANG BERANI PARKIR DISINI!"

...cacat. =))

Label: ,

Senin, 19 April 2010

Will you do me a favor? (:

Will you? Will you?
Tell me yes, baby! <3

Hi, everyone! My name is Sari, and I'm a soon-to-be-19 y.o-immature-amateur-girl! Yes, I am! Isn't it a bit too late for a 19 y.o girl to have a blog only now? Well, I don't care, hahaha...

I live in Bandung, while my real home is Jakarta. I'm here for study, currently in second year of university. My hobbies are drawing, reading (A LOT!), writing, and browsing. Lame, usual, and ordinary hobbies you may find everywhere in anybody's biography. Tee-hee.

I'm OVERWEIGHT! ): I'm reaaally reeeeaally fat! Gosh, I hate my fat thighs and big arms soooooo bad! Diet is my obsession, but I'm damn good at failing it. )':

I love fashion! But most importantly, I love hunting fleashion! Yes, fleashion my dear, I'm not that rich so I can shop at Zara twice a week, and I can't afford GAP, so I'm in love with fleashion! You will find me over-wrapped by fleashion so damn much in this blog! Haha!

Now, do me a favor will you? (: It's a simple little favor! You know, I'm a real lazy and a world-class procrastinator, so to keep up with this blog will be a big deal test for me. So please please please, wish me good luck so that I can keep up on updating! And one more thing, please wish me good luck with my diet!

Will you do that for me, please? (:

XoXo ,
Sari in black tee and jeans shorts.